Kepolisian masih menyelidiki motif gantung diri yang dilakukan perempuan berkaos hitam di Jembatan Halimun, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum gantung diri, perempuan yang diketahui bernama Neti (20) ini sempat mengajak anaknya jalan-jalan ke Bundaran HI.
Seorang perempuan tewas dengan cara gantung diri di Jembatan Halimun, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/1). Tubuh perempuan bernama Neti (20) itu tergantung di bawah jembatan tersebut.
“Korban tinggal di kolong jembatan dan merupakan tunawisma,” kata Kapolsek Menteng AKBP Djuwito Purnomo saat dihubungi wartawan, Senin (31/1/2011). Djuwito menyatakan, jenazah Neti pertama kali ditemukan suaminya, Yudi Wibowo, yang bekerja sebagai tukang tambal ban tidak jauh dari lokasi tersebut. Yudi kemudian melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
Djuwito menambahkan, sebelum menggantung diri, Neti sempat mengajak anaknya jalan-jalan ke Bundaran HI pada pagi hari. Beberapa jam sebelum kejadian, Neti juga sempat makan siang. Hingga kini, belum diketahui motif Neti mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Polisi memastikan, tidak ada unsur kekerasan di tubuh korban yang menandakan bahwa Neti dibunuh.
“Sementara diduga bunuh diri. Karena kalau dilihat dari posisi lidah, lidahnya terjulur keluar dan tidak ada tanda kekerasan,” jelas Djuwito. Saat ditemukan tewas tergantung, Neti mengenakan kaos hitam dan celana selutut. Di sebelah jenazah, ditemukan tangga. Kini jenazah Neti telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. (nal/vit)
sumber : http://detiknews.com/read/2011/01/31/145933/1557261/10/sebelum-gantung-diri-neti-ajak-anaknya-jalan-jalan-ke-bundaran-hi?nd992203topnews
Kejadian ini menyita perhatian warga dan pengguna jalan.
Sebelum Gantung Diri, Neti Menidurkan Bayinya
Neti, perempuan berusia 20 tahun yang gantung diri di bawah Jembatan Halimun sekira pukul 12.00 WIB tadi, membuat suaminya, Budi Wibowo (32), syok. Betapa tidak, pria yang biasa di panggil Bowo ini setengah jam sebelum kejadian masih sempat berbincang dengan istrinya. Bahkan istrinya sempat menidurkan anaknya yang masih berumur satu tahun.
Sebelum nekat gantung diri, menurut Bowo, istrinya sempat mengeluh sakit di bagian perut. “Saya juga gak tahu kenapa bunuh diri, tapi sebelumnya sempat ngeluh sakit perut dan sudah sempat dibawa ke Puskesmas,” terangnya kepada wartawan di Pos Polisi Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat (31/1/2011).
Sementara itu di tempat kejadian, Kapolsek Menteng AKBP Djuwito Purnomo mengatakan sementara ini motif tewasnya Neti masih murni bunuh diri. “Tapi kita tunggu hasil pemeriksaannya,” terangnya.
Saat ini Bowo sudah dibawa ke Mapolsek Menteng untuk dimintai keterangan. Sementara jenazah korban sudah berhasil dievakuasi petugas dan dibawa menuju RS Ciptomangunkumo, Jakarta Pusat. Ruas Jalan Latuharhary dan Jalan Halimun yang sebelumnya macet parah karena banyaknya warga yang melihat kejadian saat ini sudah mulai lancar.
Neti ditemukan tewas gantung pada pukul 12.00 WIB oleh suaminya di bawah kolong Jembatan Halimun, Menteng. Bersama suaminya yang bekerja sebagai tukang tambal ban di bawah palang pintu kereta api Jalan Latuharhary dan satu anak, sehari-harinya korban tinggal di bawah kolong jembatan Halimun.
Warga menyaksikan proses evakuasi jenazah wanita tersebut.
Sebelum Gantung Diri
Neti Sempat Makan Siang Bareng Suami
Neti Sempat Makan Siang Bareng Suami
Neti (20) korban gantung diri di kolong jembatan Jalan Madiun, Kelurahan Menteng, masih sempat makan siang bersama sang suami Budi Wibowo sekitar pukul 11.30 WIB. Penuturan Budi saat ditemui wartawan di pos polisi Latuharhary menuturkan saat itu dikiranya sang istri sedang tidur. “Saya sempat makan siang dulu bareng dia sekitar pukul 11.30 WIB,” kata Budi, Senin (31/1/2011).
Setelah makan siang Neti pun beranjak pergi meninggal suami dan anaknya yang saat ini masih berumur 1 tahun dua minggu. Tanpa ada firasat apa pun Budi tetap menjalankan aktivitasnya sebagai seorang yang berprofesi sebagai tukang tambal ban di jembatan tersebut.
“Waktu itu tidak lama, saya bermain dengan anak saya dan sempat menambal ban sepeda,” terangnya. Alangkah kagetnya, saat ia turun ke bawah jembatan yang dijadikan tempat Budi dan Neti tidur ternyata sang istri sudah tergantung dengan seutas tali. “Pas saya ke bawah sekitar pukul 12.00 WIB, istri saya sudah tergantung,” jelas Budi dengan muka sedih.
Sadar isterinya sudah meninggal gantung diri, lantas Budi pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Latuharhary yang tidak jauh dari lokasi Neti gantung diri. Dari TKP polisi membawa barang bukti berupa tali berwarna putih dengan sebuah bambu kecil yang dijadikan alat Neti untuk bunuh diri. Selain itu sebuah HP dan dua buah bolpoin juga dibawa polisi.
Jenazah Neti dimasukkan ke kantong jenazah.
Gantung Diri
Neti Keluhkan Sakit Sebelum Mengakhiri Hidupnya
Neti Keluhkan Sakit Sebelum Mengakhiri Hidupnya
Neti (20) ibu satu anak yang nekat mengakhiri hidupnya di kolong jembatan Jalan Madiun siang tadi sempat mengeluh sakit kepada suaminya Budi Wibowo. Sakit kurang darah dan batuk kerap kali dikeluhkan Neti kepada Budi yang berprofesi sebagai tukang tambal ban di jembatan tersebut. “Dia sudah lama sakit, sakitnya kurang darah dan batuk,” kata Budi saat ditemui di Pos Polisi Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/1/2011).
Namun, mendengar penuturan Budi, sakit batuk yang dialami Neti tampak parah karena Budi menjelaskan setiap Neti batuk seperti orang yang sesak. “Kalau dia batuk seperti sesak. hek, hek. Seperti itu mas,” kata suami Neti ini.
Selama menjalin rumah tangga dengan Budi, Neti tidak pernah banyak mengeluh. Hanya Neti selalu mengingatkan kepada Budi jangan suka mancing. “Saya kan suka macing, ia hanya mengingatkan saya jangan suka mancing saja,” ucapnya.
Neti ditemukan sudah tergantung di kolong jembatan sekitar pukul 12.00 WIB oleh Budi. Sebelum mengakhiri hidupnya, Neti sempat makan bersama bersama sang suami dan anak sekitar pukul 11.30 WIB.
Jenazah wanita malang tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
No comments:
Post a Comment