1. Beberapa ilmuwan meyakini orgasme saat berhubungan seks bisa memperbesar peluang seorang perempuan untuk bisa hamil. Dasar ilmiah dari dugaan ini adalah peningkatan hormon oksitosin saat orgasme yang dapat merangsang kontraksi indung telur, sehingga sperma terdesak untuk masuk dan membuahi sel telur.
2. Untuk mencapai orgasme, perempuan rata-rata membutuhkan stimulasi di daerah G-spot selama 20 menit. Stimulasi pada klitoris juga membutuhkan waktu yang kurang lebih sama untuk mencapai orgasme.
3. Diperkirakan 24 hingga 37 persen perempuan tidak pernah merasakan klimaks atau orgasme seumur hidupnya.
4. Tidak semua perempuan bisa mencapai orgasme lewat rangsangan di daerah G-spot. Berdasarkan penelitian di Italia pada tahun 2008, sebagian perempuan memang tidak memiliki daerah khusus di bagian kelamin yang paling peka terhadap rangsang seksual sehingga hanya mengandalkan rangsangan pada klitoris untuk bisa orgasme.
5. Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy), terapi testosteron serta herbal seperti gingseng dan ginko biloga terbukti efektif meningkatkan kemampuan untuk mencapai orgasme pada perempuan.
6. Orgasme terbukti baik untuk kesehatan, antara lain mengurangi sensitivitas terhadap rasa nyeri, mencegah kram saat menstruasi dan meredakan stres. Diduga, manfaat tersebut merupakan efek dari peningkatan hormon dopamin dan oksitosin.
7. Sejak zaman Yunani kuno hingga era Sigmun Freud, banyak dokter memanfaatkan orgasme untuk menyembuhkan gangguan mental pada perempuan yang disebut histeria. Dengan tujuan yang sama, vibrator diciptakan sebagai alat bantu di era 1800-an akhir.
8. Seseorang sering tidak bisa berpikir jernih saat sedang bergairah secara seksual. Hasil pemindaian otak memastikan hal itu, sebab orgasme terutama pada perempuan melibatkan hampir seluruh bagian otak dan membuat bagian-bagian tertentu tidak aktif untuk sementara waktu.
9. Hubungan seks saat menstruasi sangat tidak dianjurkan karena ada pembuluh darah yang terbuka sehingga tidak higienis. Namun cukup masuk akal jika ada anggapan bahwa orgasme pada saat itu lebih mudah tercapai, sebab aliran darah di daerah genital sedang mengalami peningkatan.
10. Selebriti Hollywood yang menjadi simbol seks era 1960-an, Marilyn Monroe mengaku tidak pernah mencapai orgasme saat berhubungan dengan tokoh-tokoh terkenal. Beberapa orang yang diakuinya gagal membuatnya orgasme antara lain manta presiden AS John F Kennedy, musisi Frank Sinatra dan atlet baseball Joe DiMaggio.
11. Salah satu keunikan orgasme pada perempuan dibanding pada laki-laki adalah bisa terjadi berulang kali secara beruntun sehingga disebut multiorgasme. Rekor multiorgasme dicetak oleh salah satu pasien dokter William Hartman dan dokter Marilyn Fithian pada tahun 1970-an, yakni 134 kali dalam 1 jam atau sekitar 2 kali/menit.
12. Tahun 1967, Desmond Morris dalam bukunya 'The Naked Ape' mengatakan orgasme yang dialami perempuan adalah bagian dari proses evolusi. Fungsi orgasme bukan hanya memberi kenikmatan, melainkan juga menghadirkan rasa lelah untuk mempertahankan posisi horizontal sehingga sperma tidak tumpah. Dengan cara ini manusia bisa lolos dalam seleksi alam, karena punya kemampuan untuk melakukan reproduksi dengan lebih efektif.
3. Diperkirakan 24 hingga 37 persen perempuan tidak pernah merasakan klimaks atau orgasme seumur hidupnya.
4. Tidak semua perempuan bisa mencapai orgasme lewat rangsangan di daerah G-spot. Berdasarkan penelitian di Italia pada tahun 2008, sebagian perempuan memang tidak memiliki daerah khusus di bagian kelamin yang paling peka terhadap rangsang seksual sehingga hanya mengandalkan rangsangan pada klitoris untuk bisa orgasme.
5. Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy), terapi testosteron serta herbal seperti gingseng dan ginko biloga terbukti efektif meningkatkan kemampuan untuk mencapai orgasme pada perempuan.
6. Orgasme terbukti baik untuk kesehatan, antara lain mengurangi sensitivitas terhadap rasa nyeri, mencegah kram saat menstruasi dan meredakan stres. Diduga, manfaat tersebut merupakan efek dari peningkatan hormon dopamin dan oksitosin.
7. Sejak zaman Yunani kuno hingga era Sigmun Freud, banyak dokter memanfaatkan orgasme untuk menyembuhkan gangguan mental pada perempuan yang disebut histeria. Dengan tujuan yang sama, vibrator diciptakan sebagai alat bantu di era 1800-an akhir.
8. Seseorang sering tidak bisa berpikir jernih saat sedang bergairah secara seksual. Hasil pemindaian otak memastikan hal itu, sebab orgasme terutama pada perempuan melibatkan hampir seluruh bagian otak dan membuat bagian-bagian tertentu tidak aktif untuk sementara waktu.
9. Hubungan seks saat menstruasi sangat tidak dianjurkan karena ada pembuluh darah yang terbuka sehingga tidak higienis. Namun cukup masuk akal jika ada anggapan bahwa orgasme pada saat itu lebih mudah tercapai, sebab aliran darah di daerah genital sedang mengalami peningkatan.
10. Selebriti Hollywood yang menjadi simbol seks era 1960-an, Marilyn Monroe mengaku tidak pernah mencapai orgasme saat berhubungan dengan tokoh-tokoh terkenal. Beberapa orang yang diakuinya gagal membuatnya orgasme antara lain manta presiden AS John F Kennedy, musisi Frank Sinatra dan atlet baseball Joe DiMaggio.
11. Salah satu keunikan orgasme pada perempuan dibanding pada laki-laki adalah bisa terjadi berulang kali secara beruntun sehingga disebut multiorgasme. Rekor multiorgasme dicetak oleh salah satu pasien dokter William Hartman dan dokter Marilyn Fithian pada tahun 1970-an, yakni 134 kali dalam 1 jam atau sekitar 2 kali/menit.
12. Tahun 1967, Desmond Morris dalam bukunya 'The Naked Ape' mengatakan orgasme yang dialami perempuan adalah bagian dari proses evolusi. Fungsi orgasme bukan hanya memberi kenikmatan, melainkan juga menghadirkan rasa lelah untuk mempertahankan posisi horizontal sehingga sperma tidak tumpah. Dengan cara ini manusia bisa lolos dalam seleksi alam, karena punya kemampuan untuk melakukan reproduksi dengan lebih efektif.
No comments:
Post a Comment