Tuesday, February 1, 2011

Hormone Replacement Therapy Yang Dilakukan Sebelum Masa Menopause Beresiko Tinggi Terkena Kenker Payudara


Artikel kali ini akan menjelaskan kepada Anda terapi hormon sebelum menopause memicu kanker payudara. Berkaitan dengan kanker payudara apa yang terbayang sama Anda? Pastinya Anda berharap itu tidak akan terjadi pada diri Anda. Ok, langsung saja keulasan artikel kali ini.

Perempuan yang melakukan terapi penggantian hormon atau hormone replacement therapy (HRT) sebelum masa menopuase (usia yang tak lagi mengalami haid) berisiko tinggi terkena kanker payudara. Peneliti dari Inggris mempublikasikan pernyataan itu dalam Journal on The National Cancer Institute baru-baru ini.

Ilmuwan dari Oxford University meneliti lebih dari sejuta perempuan Inggris. Hasilnya, perempuan yang menunggu lebih dari lima tahun untuk melakukan HRT berisiko lebih sedikit menderita kanker payudara. Bahkan, sebagian besar mereka tak menderita sama sekali. Tetapi, perempuan yang melakukan terapi saat memasuki menopause berisiko 43 persen lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

Dr Valerie Beral mengatakan risiko itu terlihat pada berbagai jenis terapi hormonal, baik itu jangka pendek maupun panjang. Risiko itupun tak mengenal postur tubuh perempuan, entah mereka yang ramping ataupun kelebihan berat badan..

Temuan itu cocok dengan Women’s Health Initiative yang berbasis di AS. Sebelumnya, Women's Health Initiative menemukan perempuan yang melakukan HRT pada menopause memiliki risiko 41 persen lebih tinggi terkena kanker payudara. perhitungan itu dibandingkan dengan kaum hawa yang lebih memilih menunggu.

Risiko itu ternyata bisa menghilang. Penelitian lain menunjukkan bahwa tingkat kanker payudara turun secepat perempuan berhenti menggunakan HRT. Sebuah studi di Kanada menemukan tingkat kanker payudara di kalangan perempuan yang lebih tua turun 10 persen setelah tahun 2002.

Namun, peneliti dari Los Angeles BioMedical Research Institute, Rowan Chlebowski, menunjukkan kebalikannya terjadi pada penyakit jantung. Menurut doktor tersebut, perempuan yang melakukan HRT sebelum menopause justru berisiko rebdah terkena sakit jantung ketimbang wanita yang memulai terapi belakangan. Pendapat itu pun didukung Garnet Anderson dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle.

Sebelum tahun 2002, dokter banyak meresepkan terapi penggantian hormon untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan osteoporosis. Dua penyakit itu kerap terjadi pada wanita yang telah melewati masa menopause.

Semoga artikel kali ini bermanfaat, seperti biasa bila ada saran atau kritik atau yang lainnya tinggalkan komentar Anda di bawah.

No comments:

Post a Comment