Lantaran tidak puas atau merasa dikecewakan, seorang mahasiswa, warga New York, Amerika Serikat menggugat sebuah agen penyalur pekerja seks komersial atau bordir Las Vegas sebesar US1,8 juta (sekitar Rp1,6 miliar). Masalahnya ia merasa dirugikan lantaran PSK yang disewanya tak memberi kepuasan saat bercinta. Padahal wanita tersebut, sesuai perjanjian, akan menemaninya selama satu jam tapi malah cuma setengah jam.
Hubert Blackman, pria tersebut mengatakan sangat kecewa karena wanita yang dikirim agensi itu hanya melayaninya setengah jam dari waktu yang ia bayar. Bahkan, entah berlebihan atau tidak, Blackman menyebut kejadian yang ia alami itu sebuah “kejadian tragis” yang menyebabkan ia menderita trauma.
Dalam gugatan disebutkan, Blackman membayar ke pihak agensi sebesar 155 dolar AS atau sekitar Rp1,35 juta untuk menemaninya dalam sebuah pesta dansa, juga menambah sebesar 120 dolar AS untuk bercinta.
Atas kekecewaannya itu, Blackman semula menghubungi pihak agensi dan menuntut pengembalian separuh uang yang ia bayar. Ironisnya, pihak agensi menolak membayar yang membuat Blackman mengontak kepolisian, tapi polisi malah mengingatkannya kalau pria ini bisa saja ditangkap karena prostitusi merupakan kegiatan ilegal di Las Vegas. Namun, atas saran polisi Blackman mengadu ke lembaga konsumen.
“Saya ingin pengadilan menutup agensi itu. Saya juga menuntut pengembalian uang yang saya bayarkan, serta ganti rugi 1,8 juta dolar AS untuk kejadian tragis yang saya alami,” tegas Blackman dalam gugatannya. Ganti rugi sebesar itu, menurutnya, untuk membayar perawatan kesehatan yang harus ia jalani akibat kejadian tidak mengenakkan itu yang membuatnya trauma.
No comments:
Post a Comment